tema

05 April 2010

Pengertian Air Heksagonal


Bisnis seputar air minum dalam kemasan kini semakin semarak dengan hadirnya jenis air beroksigen dan air heksagonal. Minuman semacam itu kini ramai memenuhi gerai-gerai penjualan di pasar swalayan. Air tersebut menjanjikan manfaat yang terdengar dahsyat, mampu menyembuhkan berbagai penyakit yang secara medis pun kerap sulit diobati. Di sini akan dibahas mengenai seluk beluk air heksagonal.






Definisi air heksagonal

Air merupakan rangkaian molekul H2O yang terbentuk karena adanya sejumlah gaya yang memungkinkan molekul H2O membentuk formasi yang khas. Pada air biasa (juga pada air beroksigen) lima molekul H2O berkelompok membentuk formasi pentagonal (segilima). Selanjutnya kelompok-kelompok tersebut membentuk rangkaian berupa air seperti yang kita jumpai sehari-hari. Yang membedakan Air Heksagonal dengan air biasa dan air beroksigen adalah formasi kelompok molekul H2O-nya. Pada Air Heksagonal, enam molekul H2O berkelompok membentuk formasi heksagonal (segienam). Fenomena ini terjadi karena air dipengaruhi oleh magnet dan radiasi elektrik tertentu (gelombang panjang inframerah).

Dalam bentuk es, setiap enam molekul bergandeng tangan lewat ikatan hidrogen, membentuk suatu watercluster yang berstruk­tur cincin segienam (heksagonal). Bisa juga molekul air tersebut "dipaksa" bergandeng tangan dengan bantuan kekuatan medan magnet dan sinar inframerah, sehingga membentuk struktur heksagonal (molekul air memiliki sifat-sifat elektrik dan magnetik). Karena berbentuk segienam, di antara enam molekul itu terdapat ruang kosong, yang ukurannya lebih besar dari ukuran molekul air itu sendiri. Itulah sebabnya ketika membeku, air memuai karena memakan ruang lebih besar. Di ruang ini molekul oksigen terjebak dan tidak bisa meloloskan diri. Hasilnya, struktur air heksagonal mengandung jumlah oksigen lebih banyak dibanding struktur air biasa.

Logikanya, jika suhu air dinaikkan, kecil pula oksigen yang terlarut. Masalahnya kenaikan suhu membuat gerakan molekul air lebih cepat, sehingga menghancurkan struktur heksagonal dan melepaskan oksigen yang terperangkap. Sebagai gambaran, pada suhu 30°C, kelarutan oksigen akan turun separuh dibanding pada es. Itulah sebabnya minum air es terasa lebih segar dibanding air hangat, karena kandungan oksigen dalam air es lebih tinggi. Titik kritis akan terjadi pada suhu 100°C di mana tidak ada lagi oksigen yang terlarut atau dengan kata lain, manfaat air heksagonal sebagai pembawa oksigen akan tinggal cerita jika digunakan dengan cara dimasak.

Air heksagonal memang sangat labil, karena menentang struktur alami air. Selain rentan suhu, ia juga bisa terurai selama masa penyimpanan. Disarankan, air heksagonal diminum kurang dari 20 menit sejak disiapkan, atau disimpan dalam lemari es bersuhu 8°C serta terhindar dari cahaya matahari langsung. Selama masa penyimpanan, sangat mungkin air heksagonal berubah menjadi air biasa. Masalahnya, hal ini tidak bisa diuji langsung oleh konsumen.

Pembuatan air heksagonal membutuhkan campur tangan energi yang dipaksakan, misalnya energi magnetik atau getaran yang bisa berdampak dilepaskannya banyak radikal bebas. Namun, tidak berarti air heksagonal yang terurai pasti berbahaya buat kesehatan.

Bebrapa persaratan yang harus di penuhi untuk membuat air jenis ini antra lain:
1) air bersih dengan jumlah oksigen terlarut lebih dari jumlah maksimum.
2) jumlah mineral esensial harus cukup,terutama Ca2+ sebagai agen pembuat formasi heksagonalyang terlarut dalam air.
3) memiliki pH sekitar 7,1-7,4
4) suhu air normal mendekati dingin
Selanjutnya air tersebut di ionisasi dengan menggunakan energi fisik dan elektromagnetik serta dikombinasikan dengan tembakan gelombang sinar inframerah.


>> dikutip dari dokter umum, dunia kesehatan

2 comments:

  1. Posting ini mengingatkan lagi akan buku karya Masaru Emoto yang pernah saya baca beberapa tahun lalu mengenai manfaat air terhadap kesehatan dan kehidupan kita, dalam buku yang berjudul "The True Power of Water" tersebut dikatakan bahwa air begitu sensitif terhadap suatu bentuk energi yang sulit dilihat yang dalam buku tersebut disebut dengan "Hado" yang berupa fluktuasi gelombang yang dimiliki semua benda di dunia ini. Dalam buku tersebut dijelaskan bagaimana air merespon pancaran gelombang yang kita ciptakan, yang dapat berupa energi positif maupun negatif. Dimana ketika kita memberikan energi positif maka air akan merespon gelombang yang kita berikan sehingga terbentuklah suatu bentuk hexagonal sempurna yang indah yang dapat memberikan manfaat berupa penyembuhan, atau efek menyehatkan bagi kita. Begitu pula sebaliknya ketika kita memberikan energi negatif. Sehingga tidak salah jika dikatakan bahwa air hexagonal yang sempurna mempunyai manfaat yang dasyat, tetapi semua itu tidak lepas dari bagaimana cara kita membentuk pikiran yang dapat menciptakan energi positif sehingga alam (air) akan merespon dengan positif pula dan begitu juga sebaliknya.

    2 thumbs up bwt postingny,, skses trs bwt sbarin pntingnya air dlam kehidupan!!! :)

    ReplyDelete
  2. Saya juga terpukau begitu mengetahui ternyata air bisa merespon energi positif atau negatif yang diberikan. Apalagi bisa menyembuhkan penyakit, tentu sangat menguntungkan bagi kita semua.

    Namun banyak pula sikap skeptis yang ditujukan dari hasil penelitian Dr. Masaru Emoto tersebut. Masaru sendiri tidak memberikan pembuktian yang jelas dari hasil penelitiannya itu. Beberapa ahli juga membuktikan dengan percobaan yang sama dan hasilnya berbeda.

    Untuk lebih jelas mb. Desi bisa tanya mbah Google dan artikel2 terkait. banyak penjelasan yang lebih detail mengenai hasil penelitian tersebut.

    Dan terimakasih ya mb Desi bwt thumbs up-nya ^_^

    ReplyDelete